Halaman

Sabtu, 28 September 2013

Ekonomi


Pendapatan Nasional
A.      Pengertian Pendapatan Nasional
Ada tiga pendekatan yang digunakan untuk dapat memahami pengertianpendapatan nasional. Pendekatan-pendekatan tersebut adalah :
1.       Pendekatan Produksi
Pendapatan nasional adalah jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu Negara pada periode tertentu.
2.       Pendekatan Pendapatan
Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh pendapatan yang diperoleh para pelaku ekonomi suatu Negara selama periode tertentu.
3.       Pendekatan Pengeluaran
Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh pengeluaran sector ekonomi, yaitu sektor rumah tangga, sektor perusahaan, sektor pemerintah, dan sektor luar negeri suatu Negara selama periode tertentu.
Ketiga pendekatan inilah yang nantinya akan digunakan untuk mengukur pendapatan nasional di suatu Negara. Pengukuran tersebut ditujukan pada sektor pelaku ekonomi yang meliputi perekonomian tiga dan empat sektor yang melibatkan sektor rumah tangga, sektor perusahaan, sektor pemerintah, dan sektor luar negeri.
B.      Konsep Pendapatan Nasional
1.       Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP)
Produk domestik bruto (PDB) adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh pelaku kegiatan ekonomi di wilayah tertentu (tanpa memperhatikan kewarganegaraan) selama satu tahun.
Komposisi PDB terdiri atas:
a.       Sektor primer (pertanian, perikanan, dan pertambangan)
b.      Sektor sekunder (manufaktur, listrik, gas, dan kontruksi)
c.       Sektor tersier (perdagangan, perbankan, dan jasa)
Produk domestik regional bruto (PDRB) adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh  kegiatan ekonomi di wilayah tertentu, yaitu daerah provinsi atau daerah kabupaten/kota selama satu tahun.
2.       Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP)
Produk nasional bruto adalah perhitungan pendapatan nasional menggunakan konsep kewarganegaraan. Salah satu hal yang membedakan PDB dengan PNB adalah pendapatan neto terhadap luar negeri dari factor produksi.
PDB = PNB – Pendapatan neto terhadap luar negeri dari factor produksi
Dengan memperhatikan hal tersebut, apabila PDB lebih besar daripada PDB, dapat disimpulkan bahwa pendapatan dari luar negeri yang berasal dari luar negeri lebih besar dibanding dengan pendapatan dari factor produksi dalam negeri yang ada di luar negeri.
3.       Produk Nasional  Neto (PNN) atau Net National Product (NNP)
Produk nasional neto adalah produk nasional bruto (PNB) dikurangi dengan penyusutan dan replacement (penggantian peralatan yang telah aus atau biaya pengganti barang modal).
PNN = PNB – (penyusutan + Replacement)
4.       Pendapatan Nasional (PN) atau National Income (NI)
Pendapatan nasional adalah jumlah nilai balas jasa yang diterima oleh pemilik factor produksi selama satu tahun.
5.       Pendapatan Perseorangan (PS) atau Personal Income (PI)
Pendapatan perseorangan adalah jumlah penerimaan yang diperoleh setiap orang dalam masyarakat.
PS = PN-(Laba yang ditahan, pajak langsung, iuran jaminan social) + transfer payment
6.       Pendapatan Disposibel atau Disposible Income (DI)
Pendapatan disposibel disebut juga pendapatan yang tersedia bagi rumah tangga atau pendapatan yang dapat dibelanjakan.
Pendapatan disposibel (PD) = Pendapatan perseorangan – Pajak langsung

Pengeluaran konsumsi = PD – Simpanan perseorangan/Tabungan (saving)
7.     Pendapatan Per Kapita
        Pendapatan per kapita adalah hasil bagi antara pendaptan nasional dan jumlah penduduk suatu Negara.
Pendapatan per kapita =
        Pendapatn per kapita merupakan ukuran internaisonal yang biasanya dipakai untuk menentukan tingkat kemakmuran suatu bangsa.
C.      Menghituung Pendapatan Nasional
Ada tiga pendekatan atau sisi pandang mengenai pendapatan nasioonal, yaitu sisi pandang produksi, pendapatan atau penerimaan, dan pengeluaran.
1.       Pendapatan Nasional dari Sisi Produksi
Dalam suatu Negara, tugas menghasilkan barang dan jasa tidak hanya dilakukan oleh sector perusahaan, tetapi oleh seluruh penduduk. Dari sisi pandang produksi, pendapatan nasional dapat didefinisikan sebagai jumlah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh penduduk suatu Negara dalam waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Untuk keperluan perhitungan, perekonomian Indonesia dibagi dalam Sembilan sector. Sektor-sektor yang merupakan komponen pendapatan nasional dari sisi produksi, yaitu :
a.       Sector pertanian, dibagi dalam subsector berikut :
1)      Tanaman pangan.
2)      Tanaman perkebunan.
3)      Peternakan dan hasil-hasilnya.
4)      Kehutanan.
5)      Peirkanan (laut dan darat).
b.      Sector pertambangan dan penggalian.
c.       Sector industry pengolahan.
d.      Sector listrik, gas, dan air bersih.
e.      Sector bangunan/konstruksi.
f.        Sector perdagangan, hotel, dan restoran.
g.       Sector pengangkutan dan komunikasi.
h.      Sector persewaan dan jasa perusahaan.
i.         Sector jasa-jasa.
Secara matematis, metode pendekatan produksi dapat dihitung dengan rumus berikut :
Y = S . O . Q atau Y = P1 . Q1 + P2 . Q2 + … Pn . Qn
                Keterangan :
                Y = Pendapatan Nasional
                P = Harga produksi
                Q = Jumlah produksi
2.       Pendapatan Nasional dari Sisi Pendapatan
Factor produksi yang dimiliki sector rumah tangga tidak hanya dapat dijual kepada sector perusahaan. Factor produksi tersebut dapat juga dialirkan ke sector pemerintah ataupun sector luar negeri.
Dari sisi pendapatan atau penerimaan, secara sederhana dapat diartikan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan semua pendapatan yang diterima oleh penduduk suatu Negara.
Komponen pendapatan nassional dari sisi pendapatan, yaitu :
a.       Sewa tanah merupakan pendapatan yang diterima oleh pemilik factor produksi alam (tanah)
b.      Gaji atau upah merupakan pendapatan yang diterima oleh pemilik factor produksi tenaga kerja.
c.       Bunga modal merupakan pendapatan yang diterima oleh pemilik  modal.
d.      Laba merupakan pendapatan yang diterima oleh pemilik factor produksi kewiraswastaan.
Apabila ditulis secara matematis adalah sebagai berikut :
Y = R + I + W + P
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
R = Rent (sewa/bunga tanah)
I = Interest (bunga modal)
W = Wages (upah kerja)
P = Profit (laba)
Penerimaan yang diperoleh dalam bentuk, seperti tunjangan anak dan istri pegawai negeri, beasiswa, serta pemberian seseorang tidak termasuk dalam pendapatan nasional. Penerimaan itu disebut pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment tidak digolongkan sebagai pendapatan nasional karena bukan merupakan penerimaan sebagai akibat keikutsertaan seseorang dalam proses produksi.
3.       Pendapatan Nasional dari Sisi Pengeluaran
Pengeluaran atau belanja masyarakat terdiri atas belanja untuk konsumsi (C), belanja untuk investasi (I), belanja untuk pemerintah (G), ekspor (E), dan impor (M).
Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :
Y = C + I + G + (X - M)
Keterangan :
Y : Pendapatan Nasional
C = Konsumsi masyarakat
I = Investasi
G = Government Expenditure (pengeluaran konsumsi pemerintah)
(X – M) = Ekspor dikurangi impor
Jadi, dari sisi pandang atau pendekatan pengeluaran, pendapatan nasional didefinisikansebagai jumlah seluruh pengeluaran atau belanja seluruh lapisan masyarakat dalam suatu Negara yang berlangsung dalam waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Dari sisi pengeluaran, pendapatan nasional dihitung dari besarnya pengeluaran atau besarnya seluruh masyarakat dalam menghasilkan barang dan jasa.
Komponen pendapatan dari sisi pengeluaran akan terdiri atas dua komponen pokok, yaitu konsumsi (consumption) dan investasi (investment). Apabila pendapatan nasional diberi symbol Y, konsumsi diberi symbol C, dan investasi diberi symbol I, maka secara matematis dinyatakan sebagai berikut :
Y = C + I
D.      Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional
Manfaat perhitungan pendapatan nasional, yaitu :
1.       Manfaat bagi Pemerintah
bagi pemerintah, perhitungan pendapatan nasional sangat penting. Pendapatan nasional digunakan untuk menetapkan kebijakan-kebijakan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat dan umtuk mengembangkan sector-sektor ekonomi yang perlu mendapatkan prioritas.
Manfaat mempelajari pendapatan nasional bagi pemerintah adalah sebagai berikut :
a.       Mengetahui dan Menelaah Struktur Perekonomian Nasional
Struktur perekonomian yang dimaksud adalah susunan yang menunjukkan sumbangan tiap-tiap bidang atau sector ekonomi dalam perekonomian nasional secara keseluruhan.
b.      Membandingkan Kondisi Perekonimian dari Waktu ke Waktu
Pendapatan nasional suatu Negara akan dicatat dari tahun ke tahun. Perbandingan kondisi perekonomian dari waktu ke waktu dapat digunakan untuk mengetahui perbaikan tingkat kesejahteraan penduduk.
c.       Membandingkan Tingkat Perekonomian Antarnegara atau Antardaerah
Melalui besarnya pendapatan nasional dapat diketahui pendapatan perr kapita suatu Negara. Dengan mengetahui besarnya pendapatan per kapita dari beberapa Negara, kita dapat membandingkan tingkat perekonomian atau tingkat kesejahteraan di Negara-negara tersebut.
d.      Merumuskan Kebijakan yang Akan Diambil Pemerintah
Dengan adanya perhitungan pendapatan nasional, dapat diketahui secara jelas bagaimana posisi tiap-tiap sector ekonomi dalam perekonomian nasional. Hal tersebut akan memudahkan rencana pengembangan dari setiap sector.
2.        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar