Halaman

Jumat, 27 November 2015

Penduduk , Masyarakat dan Kebudayaan



BAB 2
PENDUDUK , MASYARAKAT dan KEBUDAYAAN

1.      PERTUMBUHAN PENDUDUK dan MIGRASI
a.     Penduduk Dunia dan Masalahnya
Pada awal zaman modern sampai kira-kira tahun 1650 penduduk dunia telah mencapai 500 juta jiwa. Sejak zaman inilah penduduk dunia terus meningkat dengan cepat. Hal itu dimungkinkan oleh adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Termasuk salah satunya diantaranya imu kedokteran juga berkembang
Berkat kemajuan ilmu kedokteran, pemeliharaan kesehatan penduduk termasuk usaha-usaha imunitas menjadi lebih terjamin. Oleh karena itu tingkat kematian bayi-bayi yang lahir menjadi lebih rendah sampai ia tumbuh subur dan akhirnya bersuami/beristeri dan mempunyai keturunan.
Akan tetapi tidak semua negara mengalami pertumbuhan penduduk yang pesat. Negara-negara eropa barat pada abad 20 cenderung mengalami kondisi stasioner , bahkan Jerman Barat cenderung memiliki lebih sedikit jumlah penduduk berumur muda, dibandingkan dengan jumlah penduduk dewasa. Kemungkinan menambah penduduk berusia muda sebagai generasi penerus bagi negara-negara Eropa Barat khususnya, secara legal dilakukan melalui adopsi anak.
Praktek adopsi bayi-bayi di Asia tidak wajar. Peluang untuk mengadopsi anak-anak Asia disalahgunakan oleh sindikat-sindikat gelap dan diperjualbelikan secara bebas.

b.     Pendidikan dan Kesehatan di Negara-negara Berkembang
1)      Pendidikan
Penduduk pedesaan , terutama anak-anak usia sekolah di negara berkembang  di Afrika , Asia dan Amerika Latin sebagian besar tidak memperoleh kesempatan menempuh jenjang pendidikan disekolah akibat dari kondisi kemiskinan. Anak-anak usia sekolah di negara berkembang tidak dapat bersekolah karena :
·         Orang tua tidak mampu membayar biaya sekolah
·         Mereka membantu merawat adik-adiknya yang masih kecil
·         Mereka membantu pekerjaan dirumah
·         Mereka membantu menyari uang pendapatan keluarga

2)      Kesehatan
Penduduk usia muda di negara-negara berkembang , amat sering kedapatan menderita kurang vitamin A , kasus-kasus penderita kekurangan vitamin A yang menonjol , misalnya terjadi pada anak-anak di negara-negara Asia Selatan , Asia Tenggara , seperti Birma , Srilangka , India bagian selatan , Indonesia dan Malaysia.
Penyakit yang dialami di negara-negara berkembang :
·         Penderita kebutaan dan anemia tingkat tertentu.
·         TBC
·         Parasite-parasit khusus penyebab cacingan (Askaris)
·         Polioyelitis  bisa menyebabkan cacat karena injeksi yang tidak memadai
·         Lepra / kusta ditandai dengan adanya bisul kecil atau koreng biasanya di kaki
·         Kekurangan gizi :
Ø  Kekurangan protein
Ø  Kekurangan kalori

3)      Perhatian Para Negarawan dan Ilmuwan Terhadap Masalah Penduduk Dunia
Para negarawan dan ilmuwan sungguh-sungguh menyadari dan telah memperhitungkan betapa besar bencana dunia yang ditimbulkan oleh ledakan penduduk dunia.
Metode sistem dinamik adalah suatu model menurut Dynamica System yang merupakan metode baru untuk memahami kelakuan dinamis dari sistem-sistem yang kompleks. Metodologi sistem dinamik tersebut merupakan karya rintisan Prof Jay Forrester dari MIT (Massachusetts Institute of Technology). Model dunia ini secara khusus dibuat untuk mempelajari kelakuan lima unsur dominan yaitu :
I.        Penduduk yang semakin bertambah
II.      Semakin pesat industrialisasi
III.    Produk pertanian
IV.    Semakin habis sumber-sumber alam yang tak tergantikan
V.      Makin rusak alam lingkungan serta mempelajari berbagai pengaruh timbal balik terhadap sistem dunia dalam jangka panjang
Dari studi tersebut dapa disimpulkan bahwa apabila kondisi-kondisi yang berlaku sekarang ini dibiarkan kadaluwarsa , maka dalam waktu 100 tahun saja daya tahan dan keseimbangan bumi kita akan mencapai batas kemampuan terakhirdan ini berarti akan melumpuhkan sistem-sistem pendukung dan pembangkit tatanan kehidupan di muka bumi itu.
                                 


4)      Interaksi Eksponensial dari Lima Variabel yang Dominan
Kelima variabel yang dominan membuktikan saling mempengaruhi satu sama lain . penduduk bertambah kebutuhan sadang pangan dan papan harus bertambah. Peningkatan produksi pangan akan berkait dengan penyediaan lahan dan tata air/irigasi teknis yang memadai , disamping modal yang cukup
Semakin bertambah manusia semakin berkurang lahan pertanian dan pemukiman. Diperkirakan pada saat jumlah penduduk dunia menjadi dua kali lipat. Krisis kekurangan tanah pertanian tidaklah muncul secara tiba-tiba melainkan diawali dengan berbagai gejala sebelum kebutuhan tanah pertanian melebihi dari cadangan tanah yang masih ada.
Krisis yang akan dihadapi berikutnya adalah :
·         Produksi pangan yang tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup manusia , sehingga harga pangan menjadi sangat mahal dan terjadi bencana kelaparan
·         Pencemaran terjadi dimana-mana , baik pencemaran udara , tanah ataupun air.
·         Semakin banyak hasil alam yang dibutuhkan  , jika terus-menerus digunakan maka cepat atau lambat sumber daya alam akan habis dan tidak bersisa

c.      Usaha Mengatasi Masalah Penduduk Dunia

Diperlukan langkah-langkah seperti berikut :
1)      Penduduk distabilisasi atau diseimbangkan
2)      Konsumsi sumber alam dan pembangkitan pulusi harus dikurangi
3)      Penyelenggaraan pendidikan dan pengadaan fasilitas kesehatan harus diutamakan. Ada 4 macam teknik pelayanan kesehatan , yaitu :
I.        Mengikuti pertumbuhan anak
II.      Penggunaan air susu ibu
III.    Imunisasi
IV.    Pengobatan Oral Rehydration Therapy (ORT)
4)      Penekanan lebih besar diberikan kepada produksi bahan pangan
5)      Prioritas besar diberikan kepada usaha-usaha penyuburan dan perlindungan tanah  untuk mencapai erosi

d.     Masalah Penduduk di Indonesia
Masalah penduduk timbul sebagai akibat dari perubahan penduduk ,antara lain :
1)      Pertumbuhan atau pengurangan penduduk. Keduanya dapat mengakibatkan perubahan bahan dalam humas welfare dan struktur penduduk
2)      Kepadatan dan penyebaran penduduk yang akan dapat mempengaruhi tata ekonomi , tata pergaulan , tata politik dan budaya masyarakatnya
Beberapa masalah kependudukan yang disebabkan karena :
1)      Rapat penduduk (Population Destiny)
Artinya adalah perbandingan antara jumlah orang dengan tanah yang didiami/diolah satuan luas . Untuk daerah desa satuan luasnya yaitu satuan kilometer persegi atau hectare sedangkan di kota adalah meter persegi.   
                     Keguanaan mengetahui angka kerapatan penduduk adalah sebagai berikut
a.      Untuk mengetahui ada tidaknya gejala overpopulation
b.      Untuk mengetahui pusat-pusat aglomerasi penduduk
c.       Untuk mengetahui penyebaran dan pusat-pusat kegiatan

2)      Penyebaran Penduduk (Pupolatioin Distribution)
Di Indonesia penyebaran penduduk tidak merata sehingga menimbulkan masalah kelebihan , kekurangan penduduk untuk beberapa daerah tertentu
Faktor-faktor persebaran penduduk :
a.      Lokasi
b.      Iklim
c.       Sumber Alam
d.      Transportasi
e.      Dan sebagainya

3)      Kelebihan Penduduk dan Kekurangan Penduduk (Over Population and Under Population)
Akibat langsung dengan adanya kelebihan penduduk ialah pengangguran , di pedesaan gotong royongnya masih kuat sehingga pengangguran ini tidak nampak atau disebut dengan pengangguran tidak kentara (Disyuised Unemployment)
Akibat tidak langsungnya adalah timbulnya kriminalitas
     Akibat dari Under Population adalah kurangnya tenaga kerja di sektor-sektor yang sangat memerlukan tenaga manusia.

4)      Masalah Pendapatan atau Produksi Perkapita dan Tinggi Pertumbuhan Penduduk
Dengan adanya berbagai masalah yang diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk yang relative cepat tersebut maka setiap pemerintah atau negara mengambil kebijaksanaan kependudukan

5)      Kebijaksanaan Kependudukan
Maksudnya adalah untuk dapat lebih tercapainya kesejahteraan penduduk/masyarakat dalam arti luas , terutama terjadinya keseimbangan antara jumlah penduduk dengan hasil pembangunan. Tetapi pada umumnya yang dimaksud hanyalah kebinaan yang menyangkut perubahan kuantita dan kualita penduduk , pemencaran penduduk atau jumlah jiwa dan pemukiman dalam hubungannya dengan sumber-sumber yang tersedia setiap orang
Usaha mengimbangi pertambahan penduduk dapat dilaksanakan dengan :
a.      Preservasi = Agar kulitas dan kuantitas hasil bbumi diperbaiki untuk masa-masa yang akan dating
b.      Restorasi = Supaya berhasil , hasil bumi dan ternak dapat tetap tinggi perlu dipelihara sumber-sumber biotik dengan mencegah penyakit-penyakit tanaman dan hewan
c.       Benefisiasi = Sumber-sumber alam di pelihara kelangsungan fungsi dan perkembangannya , agar makin banyak tenaga alam dapat dipergunakan dalam proses pembangunan
d.      Reklamasi = Penambahan hasil pertanian dapat dijalankan dengan mengubah tanah-tanah improduktif menjadi produktif

6)      Usaha-usaha yang Dilaksanakan Kebijaksanaan Kependudukan
a.      Usaha Eksterifikasi dan Intensifikasi Pertanian
I.        Eksterifikasi
Eksterifikasi Pertanian untuk menambah hasil bumi , area pertanian harus diperluas dengan jalan membuka hutan atau mengeringkan rawa-rawa
II.      Intensifikasi
Untuk perbaikan dalam bidang bercocok tanam meliputi pemupukan , pengairan , pemilihan bibit unggul , pembuatan teras sawah , rotasi tanaman dan lain-lain. Dapat menambah kualitas dan kuantitas produksi pertanian dan dilaksanakan di daerah yang tidak memungkinkan melakukan perluasan lahan
b.      Transmigrasi
Pemindahan penduduk daerah padat (kota) ke daerah yang kurang padat (pedesaan)
Macam-macam transmigrasi:
I.        Transmigrasi umum
II.      Transmigrasi spontan
III.    Transmigrasi sektoral
IV.    Transmigrasi ABRI
V.      Transmigrasi Bedol Desa dan sebagainya

c.       Industrialisasi
Agar kebutuhan penduduk dapat dilayani secukupnya dengan cepat dan merata tetapi tidak mengurangi kualitas produksi sehingga mengurangi penderitaan
d.      Keluarga Berencana
Usaha Program yang dilakukan :
1.      Menjarangkan Kelahiran (maksimal 3 dan lebih baik 2 anak)
2.      Pengobatan Kemandulan
3.      Nasihat Perkawinan
e.      Pendidikan Kependudukan
f.        Migrasi (Perpindahan Penduduk)
Migrasi adalah gejala gerak horizontal untuk pindah tempat tinggal dan pindahnya tidak terlalu dekat melainkan melintasi batas administrasi , pindah ke unit administrasi lain, misalnya kelurahan , kabupaten , kota atau negara
-          Perpindahan antar negara disebut imigrasi
-          Perpindahan antar pulau dalam suatu negara disebut transmigrasi

2.    PEMBAGIAN KERJA DALAM MASYARAKAT
Pembagian kerja dalam masyarakat akan terjadi masalah besar lagi , apabila perkembangan dalam bidan pertanian lebih lambat disbanding dengan pertumbuhan penduduk. Sebab masyarakat Indonesia sebagian besar dari tenaga kerjanya terlihat didalam bidang pertanian sedangkan dalam sector-sektor lainnya hanya sebagian kecil saja.
Konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan akibat bertambahnya jumlah penduduk adalah lahirnya tenaga kerja. Besar kecilnya angkatan kerja sangat tergantung dengan angka kelahiran (fertilitas) dengan angka kematian (mortalitas). Semakin tinggi tingkat kelahiran dan rendahnya tingkat kematian maka ketersediaan tenaga kerja cenderung meningkat
Permasalahan kependudukan di Indonesia selalu dikaitkan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi dan penyebarannya tidak merata.
Sempitnya ruang gerak di daerah pedesaan yang dapat menjamin kelangsungan hidup penghuinya. Tingkat pemilikan tanah tiap keluarga di pedesaan sangat rendah bahkan di daerah tidak ada sama sekali. Untuk mempertahankan hidup meraka hanya menjadi buruh tani yang mengandalkan upah telah mengolah tanah milik orang lain dan pendapatan yang didapat sangat rendah sehingga mereka tidak dapat berbuat banyak sebab tidak ada alternative lain yang lebih menguntungkan untuk mereka.
Akibat dari kelebihan tenaga kerja di daerah pedesaan dapat menimbulkan dua kemungkinan , yaitu :
a.      Tetap tinggal di desa sehingga menyebabkan “disguised unemployment” yakni jumlah tenaga kerja lebih banyak dibandingkan dengan sumber daya alam dan factor produksi , sehingga kebanyakan tenaga kerja pertanian menjadi setengah menganggur . Tenaga kerja itu telah diboroskan atau digunakan dengan tidak rasional
b.      Mereka akan masuk kedalam bidang-bidang yang masih bisa mendukung pendapatan yakni hutan di kota
Kemungkinan kedua ini pendukungnya terhitung besar juga dimana kelebihan tenaga kerja yang tidak tertampung di sekitar pertanian mencari usaha lain di daerah perkotaan. Kelompok inilah pelaku proses Urbanisasi  , suati arus lintas perpindahan peduduk dari desa ke kota

3.    PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan = tsaqafah (bahasa Arab) ,  cultuur (bahasa Belanda) , culture (bahasa Inggris); berasal dari perkataan Latin “Colore” yang artinya mengolah , mengerjakan , menyuburkan  dan mengembangkan terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah data mengubah alam”.
Ditinjau dari sudut bahasa Indonesia , kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “Budhayah” yakni bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Jadi kebudayaan adalah hasil budi atau akal manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup.
Dalam pandangan sosiologi , kebudayaan mempunyai arti yang lebih luas daripada itu . kebudayaan meliputi semua hasil cipta , karsa , rasa dan karya manusia baik yang material maupun nonmaterial (baik yang bersifat kebendaan maupun yang bersifat kerohanian)
·         Kebudayaan Material
Kebudayaan material adalah hasil cipta , karsa yang berwujud benda
·         Kebudayaan Non-Material
Kebudayaan non-material adalah hasil cipta , karsa yang berwujud kebiasaan-kebiasaan atau adat-istiadat , kesusilaan , ilmu pengetahuan , keyakinan , keagamaan dan sebagainya

a.      Hubungan Manusia dan Kebudayaan
Manusia yang dapat menghasilkan kebudayaan dan sebaliknya , tidak ada kebudayaan tanpa manusia

b.      Hubungan Masyarakat dengan Kebudayaan
Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup di dalam suatu daerah tertentu , yang telah cukup lama dan mempunya aturan-aturan yang mengatur mereka untuk menuju kepada tujuan yang sama. Kebudayaan bersifat komulatif atau bertimbun. Dapat diibaratkan manusia adalah sumber kebudayaan dan masyarakat adalah satu dunia besar kemana air dari sumber-sumber itu mengalir dan tertampung. Jadi sangat erat hubungan antara masyarakat dengan kebudayaan

c.       Hubungan manusia , masyarakat dan kebudayaan
Manusia , masyarakat dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam artinya yang utuh. Karena kepada ketiga unsur inilah kehidupan makhluk sosial berlangsung.
Setiap kebudayaan adalah sebagai jalan atau arah didalam bertindak dan berpikir , sehubungan dengan pengalaman-pengalaman yang fundamental dari sebab itulah kebudayaan tak dapat dilepaskan individu dan masyarakat
Karena pengertian kebudayaan itu amat luas maka Koentjaraningrat (1974) merumuskan bahwa sedikitnya ada 3 wujud kebudayaan :
1)      Wujud ide , gagasan , nilai-nilai , norma dan peraturan
2)      Wujud kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
3)      Wujud benda-benda hasil karya manusia

Wujud pertama adalah wujud ide sifatnya abstrak tak dapat diraba , lokasinya ada di dalam kepala kita masing-masing. Wujud ide ini baru Nampak bila dibuat dalam karangan atau buku-buku hasil karya. Sekarang kebudayaan ide banyak tersimpan dalam tape , arsip , koleksi micro film , kartu komputer dan lain-lain
Wujud kedua adalah kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat , misalnya manusia melakukan berinteraksi, berhubungan satu sama lain.
Wujud ketiga adalah hasil karya manusia. Bersifat paling konkrit , nyata dan dapat diraba .
Ketiga wujud kebudayaan diatas  , apabila dirinci secara khusus ke dalam unsur-unsurnya , maka kebudayaan itu sedikitnya ada 7 unsur
1)      Sistem religi dan upacara keagamaan
2)      Sistem dan organisasi kemasyarakatan
3)      Sistem pengetahuan
4)      Bahasa
5)      Kesenian
6)      Sistem mata pencarian hidup
7)      Sistem teknologi dan peralatan (Koentjaraningrat ,1974)
Wujud kebudayaan diatas mempunyai keguanaan yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Bermacam-macam kekuatan yang harus dihadapi adalah masyarakat dan anggota-anggota masyarakat , misalnya kekuatan alam , kekuatan di dalam masyarakat itu sendiri yang tidak selalu baik bagi masyarakat. Kebudayaan yang merugikan hasil karya , rasa dan cipta masyarakat dapat digunakan untuk melindungi manusia dari ancaman atau bencana alam. Disamping itu kebudayaan dapat dipergunakan untuk mengatur hubungan dan sebagai wadah segenap manusia sebagai anggota masyarakat. Kemudian , tanpa kebudayaan manusia tidak bisa membentuk peradaban seperti apa yang kita punya sekarang ini.


Pengertian Ilmu Sosial Dasar

BAB I
PENGERTIAN ILMU SOSIAL DASAR

1.      Sekilas Tentang Ilmu-ilmu Sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu-ilmu Sosial Dasar
a.      Ilmu-ilmu Sosial
Semua ilmu merupakan pengembangan dari ilmu filsafat dan lahirlah 3 cabang ilmu pengetahuan :
1)      Natural Sciences (Ilmu-ilmu Alamiah) meliputi fisika , kimia, astronomi , biologi dan lain-lain
2)      Social Sciences (Ilmu-ilmu Sosial) terdiri dari sosiologi , ekonomi , politik , antropologi , sejarah , psikologi , geografi  dan lain-lain
3)      Humanities (Ilmu-ilmu Budaya) meliputi bahasa , agama , kesusastraan , kesenian dan lain-lain
Ilmu-ilmu Sosial berkembang terus sesuai dengan kebutuhan manusia dalam era pembangunan khususnya di Indonesia. Wujud dan kenyataan-kenyataan adanya perkembangan Ilmu-ilmu Sosial di Indonesia setelah bangsa Indonesia mendapat kemerdekaan adalah sebagai berikut :
1)      Pertama-pertama didirikan di Yogyakarta suatu akademi ilmu politik. Sponsor-sponsor yang mendirikan akademi ini terdiri dari tenaga-tenaga akademis Pembina ilmu politik di Negara Belanda

2)      Selang waktu berikutnya didirikan pula Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada pada tanggal 17 Februari 1946 yang diresmikan pembukaannya pada tanggal 3 Maret 1946, mempunyai 2 fakultas yaitu Fakultas Sastra dan Fakultas Sosial. Balai Perguran Tinggi itu adalah perguruan tinggi swasta yang dikelola oleh yayasan

3)      Didirikan Akademi Kepolisian

Sesungguhnya latar belakang berdirinya ketiga pendidikan tinggi tersebut lebih menekankan pada pembentukan lembaga-lembaga pendidikan untuk mencetak kader-kader pengisi jabatan tinggi di Pemerintah Republik Indonesia pada saat itu. Namun dalam perkembangan tahun-tahun selanjutnya dari ketiga lembaga pendidikan tinggi inilah berkembang ilmu sosial di Indonesia


b.      Ilmu Pengetahuan Sosial
Dalam dunia pengajaran ilmu-ilmu sosial telah mengalami perkembangan sehingga timbulah paam studi-sosial atau di Indonesia disebut Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Paham studi sosial dipergunakan bagi keperluan pendidikan dan pengajaran bukan satu disiplin ilmu yang mandiri. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah
Dengan begitu tandaslah sudah bahwa IPS ialah ilmu-ilmu sosial uang dipilih dan disesuaikan bagi penggunaan program pendidikan disekolah atau bagi kelompok belajar lainnya

c.       Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar (ISD) adalah program pelajaran baru yang dikembangkan di Perguruan Tinggi. Pengembangan Ilmu Sosial Dasar ini sejalan dengan realisasi pengembangan ide dan pembaruan sistem pendidikan yang bersifat dinamis dan inovatif. Ilmu-ilmu Sosial Dasar (ISD) adalah Ilmu-ilmu yang sosial dipergunakan dalam pendekatan sekaligus sebagai sarana jalan keluar untnuk mencari pemecahan masalah-masalah sosial yang berkembang dalam kehidupan masyarakat.

2.      LATAR BELAKANG ILMU SOSIAL DASAR
Latar belakang diberikannya Ilmu Sosial Dasar dimulai banyaknya kritik-kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan di perguran tinggi oleh sejumlah cendekiawan terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem pendidikan yang tengah berlangsung saat ini, berbau kolonial dan masih merupakan warisan sistem pendidikan “pemerintah belanda” yaitu kelanjutan dari politik balas budi yang dianjurkan oleh Conrad Theodore Van Deventer bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga trampil menjadi “tukang-tukang” yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi, pedagang , teknik  dan keahlian lain dalam tujuan eksploitasi kekayaan Negara.
Tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan memiliki tiga jenis kemampuan yang meliputi personal , akademik dan professional
1)      Kemampuan Personal
Kemampuan Personal adalah kemampuan pribadi. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga menunjukkan sikap , tingkah laku dan tindakan yang mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia , memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan , kemasyarakatan dan kenegaraan (Pancasila) serta memiliki pandangan luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
2)      Kemampuan Akademik
Kemampuan Akademik adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah , baik lisan maupun tertulis , menguasai peralatan analisa , mampu berpikir logis , kritis , sistematis dan mepunyai kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi serta mampu menawarkan alternatif pemecahannya.
3)      Kemampuan Profesional
Kemampuan Profesional adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinyaa

3.      ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI KOMPONEN MKDU
Mata Kuliah Dasar Umum di perguruan tinggi di Indonesia dikelompokkan menjadi dua bagian.
Kelompok pertama diharapkan memberi dasar pedoman-pedoman untuk bertindak sebagai warga negara yang terpelajar , yang meliputi mata kuliah :
1)        Agama
2)        Pancasila
3)        Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa
4)        Kewiraan
Keempat mata kuliah kelompok pertama tersebut merupakan mata kuliah intra kulikuler yang diwajibkan kepada semua mahasiswa yang dinilai dan ikut menentukan kenaikan tingkat jenjang pendidikan dan ujian-ujian
Kelompok kedua diharapkan dapat membantu kepekaan mahasiswa berkenaan dengan lingkungan alamiah , lingkungan sosial dan lingkungan budaya yang meliputi mata kuliah:
1)      Ilmu Alamiah Dasar (IAD)
2)      Ilmu Sosial Dasar (ISD)
3)      Ilmu Budaya Dasar (IBD)
Ketiga mata kuliah dasar tersebut diatas diberikan kepada semua mahasiswa dengan ketentuan bahwa mahasiswa bidang pengetahuan keahlian yang berada dalam ruang lingkup salah satu mata kuliah dasar tersebut , tidak diwajibkan mengikuti mata kuliah  yang bersangkutan
Tujuan spesifik Mata Kuliah Dasar Umum sebagai berikut :
a.      Taqwa kepada Allah , bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya dan memiliki tenggang rasa terhadap yang lain
b.      Memiliki wawasan Sejarah Perjuangan Bangsa, sehingga dapat memperkuat semangat kebangsaan , mempertebal rasa cinta Tanah Air , meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara , mempertinggi kebanggaan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia
c.       Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi yang mendahulukan kepentingan Nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia
d.      Memiilki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara bersama-sama mampu berperan serta meningkatkan kualitasnya , mampu tentang lingkungan alamiah serta secara bersama-sama berperan serta didalam pelestariannya
e.      Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral didalam menyikapi permasalahan kehidupan baik sosial , ekonomi , politik , pertahanan keamanan maupun kebudayaan
Tujuan dari pendidikan umum di perguran tinggi adalah :
1)      Sebagai usaha membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu berperan sebagai anggota masyarakat dan bangsa serta agama
2)      Untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan kenyataan-kenyataan sosial yang timbul dalam masyarakat
3)      Memberi pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berpikir secara interdisipliner dan mampu memahami pikiran dari ahli-ahli berbagai ilmu pengetahuan sehingga dengan demikian memudahkan mereka berkomunikasi
Jadi pendidikan umum menitik-beratkan pada usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa pada dasarnya berbeda dengan mata kuliah-mata kuliah bantu yang bertujuan untuk menopang keahlian mahasiswa dalam disiplin Ilmunya.
                        Dengan demikian maka kuliah Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tangkap (tanggap nilai) , persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar
4.      Ruang Lingkup Pembahasan
Berpangkal pada tujuan di atas , maka ada dua masalah  yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup pembahasan mata kuliah Ilmu Sosial Dasar yaitu :
1)      Adanya berbagai aspek pada kenyataan-kenyataan yang bersama-sama merupakan suatu masalah sosial , sehingga biasanya suatu masalah sosial bisa ditanggapi dengan pendeketan yang berbeda-beda oleh bidang-bidang pengetahuan keahlian yang berbeda-beda oleh sebagai pendekatan tersendiri maupun gabungan (antar bidang)
2)      Adanya beraneka ragam golongan dan kesatuan sosial dalam masyarakat yang masing-masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku sendiri , tetapi juga adanya amat banyak persamaan kepentingan kebutuhan serta persamaan dalam pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku yang menyebabkan adanya pertentangan-pertentangan maupun hubungan-hubungan setiakawan dan kerjasama dalam masyarakat itu

5.      MASALAH-MASALAH SOSIAL DAN ILMU SOSIAL DASAR
Masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh setiap masyarakat manusia tidaklah sama antara yang satu dengan lainnya. Perbedaan-perbedaan itu disebabkan oleh perbedaan tingkat perkembangan kebudayaan dan masyarakatnya dan keadaan lingkungan alamnya dimana masyarakat itu hidup. Masalah-masalah tersebut berupa masalah sosial , masalah moral , masalah politik , masalah ekonomi , masalah agama ataupun masalah lainnya.
Yang membedakan masalah-masalah sosial dari masalah-masalah lainnya adalah bahwa masalah-masalah sosial selalu ada kaitannya yang dekat dengan nilai-nilai moral dan pranata-pranata sosial, serta selalu ada kaitannya dengan hubungan-hubungan manusia dengan konteks-konteks normative dimana hubungan-hubungan manusia itu terwujud (Nisbet,1961)
            Pengertian masalah-masalah sosial ada dua pengertian :
1)      Menurut umum atau warga masyarakat adalah bahwa segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah sosial.
2)      Menurut para ahli masalah sosial adalah suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi mereka mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekacauan terhadap kehidupan warga masyarakat secara kesuluruhan
Contoh :
·         Masalah pedagang kaki lima di kota-kota besar di Indonesia
·         Sampah bertebaran dimana-mana
·         Puntung rokok banyak bereserakan dimana-mana

Berdasarkan pengertian diatas maka masalah-masalah sosial ini pengertiannya terutama ditekankan pada adanya kondisi atau sesuatu keadaan tertentu dalam kehidupan sosial warga masyarakat yang bersangkutan.  Kondisi atau keadaan sosial tertentu sebenernya merupakan proses hasil dari proses kehidupan manusia yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan jasmaniahnya (makan, minum , bernafas dan sebagainya) , kehiduapan sosial (berhungan dengan orang lain) dan kebutuhan-kebutuhan kejiwaan (untuk dapat merasakan aman dan tentram , cinta dan kasih saying dan sebagainya).

a.      Masalah-masalah Sosial dan Ahli Sosial
Berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang tergolong dalam ilmu-ilmu sosial seperti : antropologi , sosiologi , politik , psiokologi sosial dan komunikasi , menjadikan masalah-masalah sosial sebagai ruang lingkup studi mereka masing-masing tetapi mereka hanya memahami hakikat manusia menurut perspektif masing-masing.
Sedangkan masalah-masalah sosial dilihat sebagai hasil atau akibat dari adanya proses perubahan sosial dan perubahan kebudayaan. Proses perubahan sosial dan perubahan kebudayaan adalah proses-proses yang secara tetap dan terus menerus dialami oleh setiap masyarakat manusia cepat atau lambat, berlangsung dengan tenang ataupun berlangsung dengan kekacauan.
Sejumlah ahlil ilmu-ilmu sosial seperti Merton dan Nisbet (1961) , Denzin (1973) dan Bordley (1976) , merasakan bahwa dengan menggunakan pendekatan masalah-masalh sosial sebagai kerangkanya maka hakikat masyarakat dan kebudayaan manusia akan lebih cepat dipahami. Begitu juga menurut mereka  , berbagai pemikiran yang secara masuk akal dapat dipertanggunjawabkan yang berkenaan dengan usaha-usaha untuk memperbaiki masalah-masalah sosial tersebut akan lebih dapat dikembangkan

b.      Masalah-masalah Sosial dan Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar sebagai suatu mata kuliah yang menyajikan suatu pemahaman mengenai hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan masalah-masalahnya dengan menggunakan suatu kerangka pendekatan yang melihat sasaran studinya tersebut sebagai suatu masalah objektif dan juga menggunakan kacamata subjektif.
1)      Dengan menggunakan kacamata objektif berarti konsep-konsep dan teori-teori berkenaan dengan hakikat manusia dan masalah-masalahnya yang telah dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial akan digunakan.
2)      Sedangkan dengan menggunakan kacamata subjektif maka  masalah-masalah yang dibahas tersebut akan dikaji menurut perspektif masyarakat yang bersangkutan dan yang dibandingkan dengan kacamata pengkaji masing-masing mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Ilmu Sosial Dasar.
Diharapkan dengan gabungan kacamata objektif dan subjektif ini akan mewujudkan adanya kepekaan mengenai masalah-masalah sosial yang disertai dengan penuh rasa tanggung jawab dalam kedudukan sebagai warga masyarakat ilmiah , warga masyarakat dan negara Indonesia-