Halaman

Jumat, 27 November 2015

Pengertian Ilmu Sosial Dasar

BAB I
PENGERTIAN ILMU SOSIAL DASAR

1.      Sekilas Tentang Ilmu-ilmu Sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu-ilmu Sosial Dasar
a.      Ilmu-ilmu Sosial
Semua ilmu merupakan pengembangan dari ilmu filsafat dan lahirlah 3 cabang ilmu pengetahuan :
1)      Natural Sciences (Ilmu-ilmu Alamiah) meliputi fisika , kimia, astronomi , biologi dan lain-lain
2)      Social Sciences (Ilmu-ilmu Sosial) terdiri dari sosiologi , ekonomi , politik , antropologi , sejarah , psikologi , geografi  dan lain-lain
3)      Humanities (Ilmu-ilmu Budaya) meliputi bahasa , agama , kesusastraan , kesenian dan lain-lain
Ilmu-ilmu Sosial berkembang terus sesuai dengan kebutuhan manusia dalam era pembangunan khususnya di Indonesia. Wujud dan kenyataan-kenyataan adanya perkembangan Ilmu-ilmu Sosial di Indonesia setelah bangsa Indonesia mendapat kemerdekaan adalah sebagai berikut :
1)      Pertama-pertama didirikan di Yogyakarta suatu akademi ilmu politik. Sponsor-sponsor yang mendirikan akademi ini terdiri dari tenaga-tenaga akademis Pembina ilmu politik di Negara Belanda

2)      Selang waktu berikutnya didirikan pula Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada pada tanggal 17 Februari 1946 yang diresmikan pembukaannya pada tanggal 3 Maret 1946, mempunyai 2 fakultas yaitu Fakultas Sastra dan Fakultas Sosial. Balai Perguran Tinggi itu adalah perguruan tinggi swasta yang dikelola oleh yayasan

3)      Didirikan Akademi Kepolisian

Sesungguhnya latar belakang berdirinya ketiga pendidikan tinggi tersebut lebih menekankan pada pembentukan lembaga-lembaga pendidikan untuk mencetak kader-kader pengisi jabatan tinggi di Pemerintah Republik Indonesia pada saat itu. Namun dalam perkembangan tahun-tahun selanjutnya dari ketiga lembaga pendidikan tinggi inilah berkembang ilmu sosial di Indonesia


b.      Ilmu Pengetahuan Sosial
Dalam dunia pengajaran ilmu-ilmu sosial telah mengalami perkembangan sehingga timbulah paam studi-sosial atau di Indonesia disebut Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Paham studi sosial dipergunakan bagi keperluan pendidikan dan pengajaran bukan satu disiplin ilmu yang mandiri. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah
Dengan begitu tandaslah sudah bahwa IPS ialah ilmu-ilmu sosial uang dipilih dan disesuaikan bagi penggunaan program pendidikan disekolah atau bagi kelompok belajar lainnya

c.       Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar (ISD) adalah program pelajaran baru yang dikembangkan di Perguruan Tinggi. Pengembangan Ilmu Sosial Dasar ini sejalan dengan realisasi pengembangan ide dan pembaruan sistem pendidikan yang bersifat dinamis dan inovatif. Ilmu-ilmu Sosial Dasar (ISD) adalah Ilmu-ilmu yang sosial dipergunakan dalam pendekatan sekaligus sebagai sarana jalan keluar untnuk mencari pemecahan masalah-masalah sosial yang berkembang dalam kehidupan masyarakat.

2.      LATAR BELAKANG ILMU SOSIAL DASAR
Latar belakang diberikannya Ilmu Sosial Dasar dimulai banyaknya kritik-kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan di perguran tinggi oleh sejumlah cendekiawan terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem pendidikan yang tengah berlangsung saat ini, berbau kolonial dan masih merupakan warisan sistem pendidikan “pemerintah belanda” yaitu kelanjutan dari politik balas budi yang dianjurkan oleh Conrad Theodore Van Deventer bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga trampil menjadi “tukang-tukang” yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi, pedagang , teknik  dan keahlian lain dalam tujuan eksploitasi kekayaan Negara.
Tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan memiliki tiga jenis kemampuan yang meliputi personal , akademik dan professional
1)      Kemampuan Personal
Kemampuan Personal adalah kemampuan pribadi. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga menunjukkan sikap , tingkah laku dan tindakan yang mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia , memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan , kemasyarakatan dan kenegaraan (Pancasila) serta memiliki pandangan luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
2)      Kemampuan Akademik
Kemampuan Akademik adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah , baik lisan maupun tertulis , menguasai peralatan analisa , mampu berpikir logis , kritis , sistematis dan mepunyai kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi serta mampu menawarkan alternatif pemecahannya.
3)      Kemampuan Profesional
Kemampuan Profesional adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinyaa

3.      ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI KOMPONEN MKDU
Mata Kuliah Dasar Umum di perguruan tinggi di Indonesia dikelompokkan menjadi dua bagian.
Kelompok pertama diharapkan memberi dasar pedoman-pedoman untuk bertindak sebagai warga negara yang terpelajar , yang meliputi mata kuliah :
1)        Agama
2)        Pancasila
3)        Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa
4)        Kewiraan
Keempat mata kuliah kelompok pertama tersebut merupakan mata kuliah intra kulikuler yang diwajibkan kepada semua mahasiswa yang dinilai dan ikut menentukan kenaikan tingkat jenjang pendidikan dan ujian-ujian
Kelompok kedua diharapkan dapat membantu kepekaan mahasiswa berkenaan dengan lingkungan alamiah , lingkungan sosial dan lingkungan budaya yang meliputi mata kuliah:
1)      Ilmu Alamiah Dasar (IAD)
2)      Ilmu Sosial Dasar (ISD)
3)      Ilmu Budaya Dasar (IBD)
Ketiga mata kuliah dasar tersebut diatas diberikan kepada semua mahasiswa dengan ketentuan bahwa mahasiswa bidang pengetahuan keahlian yang berada dalam ruang lingkup salah satu mata kuliah dasar tersebut , tidak diwajibkan mengikuti mata kuliah  yang bersangkutan
Tujuan spesifik Mata Kuliah Dasar Umum sebagai berikut :
a.      Taqwa kepada Allah , bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya dan memiliki tenggang rasa terhadap yang lain
b.      Memiliki wawasan Sejarah Perjuangan Bangsa, sehingga dapat memperkuat semangat kebangsaan , mempertebal rasa cinta Tanah Air , meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara , mempertinggi kebanggaan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia
c.       Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi yang mendahulukan kepentingan Nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia
d.      Memiilki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara bersama-sama mampu berperan serta meningkatkan kualitasnya , mampu tentang lingkungan alamiah serta secara bersama-sama berperan serta didalam pelestariannya
e.      Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral didalam menyikapi permasalahan kehidupan baik sosial , ekonomi , politik , pertahanan keamanan maupun kebudayaan
Tujuan dari pendidikan umum di perguran tinggi adalah :
1)      Sebagai usaha membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu berperan sebagai anggota masyarakat dan bangsa serta agama
2)      Untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan kenyataan-kenyataan sosial yang timbul dalam masyarakat
3)      Memberi pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berpikir secara interdisipliner dan mampu memahami pikiran dari ahli-ahli berbagai ilmu pengetahuan sehingga dengan demikian memudahkan mereka berkomunikasi
Jadi pendidikan umum menitik-beratkan pada usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa pada dasarnya berbeda dengan mata kuliah-mata kuliah bantu yang bertujuan untuk menopang keahlian mahasiswa dalam disiplin Ilmunya.
                        Dengan demikian maka kuliah Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tangkap (tanggap nilai) , persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar
4.      Ruang Lingkup Pembahasan
Berpangkal pada tujuan di atas , maka ada dua masalah  yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup pembahasan mata kuliah Ilmu Sosial Dasar yaitu :
1)      Adanya berbagai aspek pada kenyataan-kenyataan yang bersama-sama merupakan suatu masalah sosial , sehingga biasanya suatu masalah sosial bisa ditanggapi dengan pendeketan yang berbeda-beda oleh bidang-bidang pengetahuan keahlian yang berbeda-beda oleh sebagai pendekatan tersendiri maupun gabungan (antar bidang)
2)      Adanya beraneka ragam golongan dan kesatuan sosial dalam masyarakat yang masing-masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku sendiri , tetapi juga adanya amat banyak persamaan kepentingan kebutuhan serta persamaan dalam pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku yang menyebabkan adanya pertentangan-pertentangan maupun hubungan-hubungan setiakawan dan kerjasama dalam masyarakat itu

5.      MASALAH-MASALAH SOSIAL DAN ILMU SOSIAL DASAR
Masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh setiap masyarakat manusia tidaklah sama antara yang satu dengan lainnya. Perbedaan-perbedaan itu disebabkan oleh perbedaan tingkat perkembangan kebudayaan dan masyarakatnya dan keadaan lingkungan alamnya dimana masyarakat itu hidup. Masalah-masalah tersebut berupa masalah sosial , masalah moral , masalah politik , masalah ekonomi , masalah agama ataupun masalah lainnya.
Yang membedakan masalah-masalah sosial dari masalah-masalah lainnya adalah bahwa masalah-masalah sosial selalu ada kaitannya yang dekat dengan nilai-nilai moral dan pranata-pranata sosial, serta selalu ada kaitannya dengan hubungan-hubungan manusia dengan konteks-konteks normative dimana hubungan-hubungan manusia itu terwujud (Nisbet,1961)
            Pengertian masalah-masalah sosial ada dua pengertian :
1)      Menurut umum atau warga masyarakat adalah bahwa segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah sosial.
2)      Menurut para ahli masalah sosial adalah suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi mereka mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekacauan terhadap kehidupan warga masyarakat secara kesuluruhan
Contoh :
·         Masalah pedagang kaki lima di kota-kota besar di Indonesia
·         Sampah bertebaran dimana-mana
·         Puntung rokok banyak bereserakan dimana-mana

Berdasarkan pengertian diatas maka masalah-masalah sosial ini pengertiannya terutama ditekankan pada adanya kondisi atau sesuatu keadaan tertentu dalam kehidupan sosial warga masyarakat yang bersangkutan.  Kondisi atau keadaan sosial tertentu sebenernya merupakan proses hasil dari proses kehidupan manusia yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan jasmaniahnya (makan, minum , bernafas dan sebagainya) , kehiduapan sosial (berhungan dengan orang lain) dan kebutuhan-kebutuhan kejiwaan (untuk dapat merasakan aman dan tentram , cinta dan kasih saying dan sebagainya).

a.      Masalah-masalah Sosial dan Ahli Sosial
Berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang tergolong dalam ilmu-ilmu sosial seperti : antropologi , sosiologi , politik , psiokologi sosial dan komunikasi , menjadikan masalah-masalah sosial sebagai ruang lingkup studi mereka masing-masing tetapi mereka hanya memahami hakikat manusia menurut perspektif masing-masing.
Sedangkan masalah-masalah sosial dilihat sebagai hasil atau akibat dari adanya proses perubahan sosial dan perubahan kebudayaan. Proses perubahan sosial dan perubahan kebudayaan adalah proses-proses yang secara tetap dan terus menerus dialami oleh setiap masyarakat manusia cepat atau lambat, berlangsung dengan tenang ataupun berlangsung dengan kekacauan.
Sejumlah ahlil ilmu-ilmu sosial seperti Merton dan Nisbet (1961) , Denzin (1973) dan Bordley (1976) , merasakan bahwa dengan menggunakan pendekatan masalah-masalh sosial sebagai kerangkanya maka hakikat masyarakat dan kebudayaan manusia akan lebih cepat dipahami. Begitu juga menurut mereka  , berbagai pemikiran yang secara masuk akal dapat dipertanggunjawabkan yang berkenaan dengan usaha-usaha untuk memperbaiki masalah-masalah sosial tersebut akan lebih dapat dikembangkan

b.      Masalah-masalah Sosial dan Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar sebagai suatu mata kuliah yang menyajikan suatu pemahaman mengenai hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan masalah-masalahnya dengan menggunakan suatu kerangka pendekatan yang melihat sasaran studinya tersebut sebagai suatu masalah objektif dan juga menggunakan kacamata subjektif.
1)      Dengan menggunakan kacamata objektif berarti konsep-konsep dan teori-teori berkenaan dengan hakikat manusia dan masalah-masalahnya yang telah dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial akan digunakan.
2)      Sedangkan dengan menggunakan kacamata subjektif maka  masalah-masalah yang dibahas tersebut akan dikaji menurut perspektif masyarakat yang bersangkutan dan yang dibandingkan dengan kacamata pengkaji masing-masing mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Ilmu Sosial Dasar.
Diharapkan dengan gabungan kacamata objektif dan subjektif ini akan mewujudkan adanya kepekaan mengenai masalah-masalah sosial yang disertai dengan penuh rasa tanggung jawab dalam kedudukan sebagai warga masyarakat ilmiah , warga masyarakat dan negara Indonesia-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar