Halaman

Jumat, 27 November 2015

Penduduk , Masyarakat dan Kebudayaan



BAB 2
PENDUDUK , MASYARAKAT dan KEBUDAYAAN

1.      PERTUMBUHAN PENDUDUK dan MIGRASI
a.     Penduduk Dunia dan Masalahnya
Pada awal zaman modern sampai kira-kira tahun 1650 penduduk dunia telah mencapai 500 juta jiwa. Sejak zaman inilah penduduk dunia terus meningkat dengan cepat. Hal itu dimungkinkan oleh adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Termasuk salah satunya diantaranya imu kedokteran juga berkembang
Berkat kemajuan ilmu kedokteran, pemeliharaan kesehatan penduduk termasuk usaha-usaha imunitas menjadi lebih terjamin. Oleh karena itu tingkat kematian bayi-bayi yang lahir menjadi lebih rendah sampai ia tumbuh subur dan akhirnya bersuami/beristeri dan mempunyai keturunan.
Akan tetapi tidak semua negara mengalami pertumbuhan penduduk yang pesat. Negara-negara eropa barat pada abad 20 cenderung mengalami kondisi stasioner , bahkan Jerman Barat cenderung memiliki lebih sedikit jumlah penduduk berumur muda, dibandingkan dengan jumlah penduduk dewasa. Kemungkinan menambah penduduk berusia muda sebagai generasi penerus bagi negara-negara Eropa Barat khususnya, secara legal dilakukan melalui adopsi anak.
Praktek adopsi bayi-bayi di Asia tidak wajar. Peluang untuk mengadopsi anak-anak Asia disalahgunakan oleh sindikat-sindikat gelap dan diperjualbelikan secara bebas.

b.     Pendidikan dan Kesehatan di Negara-negara Berkembang
1)      Pendidikan
Penduduk pedesaan , terutama anak-anak usia sekolah di negara berkembang  di Afrika , Asia dan Amerika Latin sebagian besar tidak memperoleh kesempatan menempuh jenjang pendidikan disekolah akibat dari kondisi kemiskinan. Anak-anak usia sekolah di negara berkembang tidak dapat bersekolah karena :
·         Orang tua tidak mampu membayar biaya sekolah
·         Mereka membantu merawat adik-adiknya yang masih kecil
·         Mereka membantu pekerjaan dirumah
·         Mereka membantu menyari uang pendapatan keluarga

2)      Kesehatan
Penduduk usia muda di negara-negara berkembang , amat sering kedapatan menderita kurang vitamin A , kasus-kasus penderita kekurangan vitamin A yang menonjol , misalnya terjadi pada anak-anak di negara-negara Asia Selatan , Asia Tenggara , seperti Birma , Srilangka , India bagian selatan , Indonesia dan Malaysia.
Penyakit yang dialami di negara-negara berkembang :
·         Penderita kebutaan dan anemia tingkat tertentu.
·         TBC
·         Parasite-parasit khusus penyebab cacingan (Askaris)
·         Polioyelitis  bisa menyebabkan cacat karena injeksi yang tidak memadai
·         Lepra / kusta ditandai dengan adanya bisul kecil atau koreng biasanya di kaki
·         Kekurangan gizi :
Ø  Kekurangan protein
Ø  Kekurangan kalori

3)      Perhatian Para Negarawan dan Ilmuwan Terhadap Masalah Penduduk Dunia
Para negarawan dan ilmuwan sungguh-sungguh menyadari dan telah memperhitungkan betapa besar bencana dunia yang ditimbulkan oleh ledakan penduduk dunia.
Metode sistem dinamik adalah suatu model menurut Dynamica System yang merupakan metode baru untuk memahami kelakuan dinamis dari sistem-sistem yang kompleks. Metodologi sistem dinamik tersebut merupakan karya rintisan Prof Jay Forrester dari MIT (Massachusetts Institute of Technology). Model dunia ini secara khusus dibuat untuk mempelajari kelakuan lima unsur dominan yaitu :
I.        Penduduk yang semakin bertambah
II.      Semakin pesat industrialisasi
III.    Produk pertanian
IV.    Semakin habis sumber-sumber alam yang tak tergantikan
V.      Makin rusak alam lingkungan serta mempelajari berbagai pengaruh timbal balik terhadap sistem dunia dalam jangka panjang
Dari studi tersebut dapa disimpulkan bahwa apabila kondisi-kondisi yang berlaku sekarang ini dibiarkan kadaluwarsa , maka dalam waktu 100 tahun saja daya tahan dan keseimbangan bumi kita akan mencapai batas kemampuan terakhirdan ini berarti akan melumpuhkan sistem-sistem pendukung dan pembangkit tatanan kehidupan di muka bumi itu.
                                 


4)      Interaksi Eksponensial dari Lima Variabel yang Dominan
Kelima variabel yang dominan membuktikan saling mempengaruhi satu sama lain . penduduk bertambah kebutuhan sadang pangan dan papan harus bertambah. Peningkatan produksi pangan akan berkait dengan penyediaan lahan dan tata air/irigasi teknis yang memadai , disamping modal yang cukup
Semakin bertambah manusia semakin berkurang lahan pertanian dan pemukiman. Diperkirakan pada saat jumlah penduduk dunia menjadi dua kali lipat. Krisis kekurangan tanah pertanian tidaklah muncul secara tiba-tiba melainkan diawali dengan berbagai gejala sebelum kebutuhan tanah pertanian melebihi dari cadangan tanah yang masih ada.
Krisis yang akan dihadapi berikutnya adalah :
·         Produksi pangan yang tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup manusia , sehingga harga pangan menjadi sangat mahal dan terjadi bencana kelaparan
·         Pencemaran terjadi dimana-mana , baik pencemaran udara , tanah ataupun air.
·         Semakin banyak hasil alam yang dibutuhkan  , jika terus-menerus digunakan maka cepat atau lambat sumber daya alam akan habis dan tidak bersisa

c.      Usaha Mengatasi Masalah Penduduk Dunia

Diperlukan langkah-langkah seperti berikut :
1)      Penduduk distabilisasi atau diseimbangkan
2)      Konsumsi sumber alam dan pembangkitan pulusi harus dikurangi
3)      Penyelenggaraan pendidikan dan pengadaan fasilitas kesehatan harus diutamakan. Ada 4 macam teknik pelayanan kesehatan , yaitu :
I.        Mengikuti pertumbuhan anak
II.      Penggunaan air susu ibu
III.    Imunisasi
IV.    Pengobatan Oral Rehydration Therapy (ORT)
4)      Penekanan lebih besar diberikan kepada produksi bahan pangan
5)      Prioritas besar diberikan kepada usaha-usaha penyuburan dan perlindungan tanah  untuk mencapai erosi

d.     Masalah Penduduk di Indonesia
Masalah penduduk timbul sebagai akibat dari perubahan penduduk ,antara lain :
1)      Pertumbuhan atau pengurangan penduduk. Keduanya dapat mengakibatkan perubahan bahan dalam humas welfare dan struktur penduduk
2)      Kepadatan dan penyebaran penduduk yang akan dapat mempengaruhi tata ekonomi , tata pergaulan , tata politik dan budaya masyarakatnya
Beberapa masalah kependudukan yang disebabkan karena :
1)      Rapat penduduk (Population Destiny)
Artinya adalah perbandingan antara jumlah orang dengan tanah yang didiami/diolah satuan luas . Untuk daerah desa satuan luasnya yaitu satuan kilometer persegi atau hectare sedangkan di kota adalah meter persegi.   
                     Keguanaan mengetahui angka kerapatan penduduk adalah sebagai berikut
a.      Untuk mengetahui ada tidaknya gejala overpopulation
b.      Untuk mengetahui pusat-pusat aglomerasi penduduk
c.       Untuk mengetahui penyebaran dan pusat-pusat kegiatan

2)      Penyebaran Penduduk (Pupolatioin Distribution)
Di Indonesia penyebaran penduduk tidak merata sehingga menimbulkan masalah kelebihan , kekurangan penduduk untuk beberapa daerah tertentu
Faktor-faktor persebaran penduduk :
a.      Lokasi
b.      Iklim
c.       Sumber Alam
d.      Transportasi
e.      Dan sebagainya

3)      Kelebihan Penduduk dan Kekurangan Penduduk (Over Population and Under Population)
Akibat langsung dengan adanya kelebihan penduduk ialah pengangguran , di pedesaan gotong royongnya masih kuat sehingga pengangguran ini tidak nampak atau disebut dengan pengangguran tidak kentara (Disyuised Unemployment)
Akibat tidak langsungnya adalah timbulnya kriminalitas
     Akibat dari Under Population adalah kurangnya tenaga kerja di sektor-sektor yang sangat memerlukan tenaga manusia.

4)      Masalah Pendapatan atau Produksi Perkapita dan Tinggi Pertumbuhan Penduduk
Dengan adanya berbagai masalah yang diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk yang relative cepat tersebut maka setiap pemerintah atau negara mengambil kebijaksanaan kependudukan

5)      Kebijaksanaan Kependudukan
Maksudnya adalah untuk dapat lebih tercapainya kesejahteraan penduduk/masyarakat dalam arti luas , terutama terjadinya keseimbangan antara jumlah penduduk dengan hasil pembangunan. Tetapi pada umumnya yang dimaksud hanyalah kebinaan yang menyangkut perubahan kuantita dan kualita penduduk , pemencaran penduduk atau jumlah jiwa dan pemukiman dalam hubungannya dengan sumber-sumber yang tersedia setiap orang
Usaha mengimbangi pertambahan penduduk dapat dilaksanakan dengan :
a.      Preservasi = Agar kulitas dan kuantitas hasil bbumi diperbaiki untuk masa-masa yang akan dating
b.      Restorasi = Supaya berhasil , hasil bumi dan ternak dapat tetap tinggi perlu dipelihara sumber-sumber biotik dengan mencegah penyakit-penyakit tanaman dan hewan
c.       Benefisiasi = Sumber-sumber alam di pelihara kelangsungan fungsi dan perkembangannya , agar makin banyak tenaga alam dapat dipergunakan dalam proses pembangunan
d.      Reklamasi = Penambahan hasil pertanian dapat dijalankan dengan mengubah tanah-tanah improduktif menjadi produktif

6)      Usaha-usaha yang Dilaksanakan Kebijaksanaan Kependudukan
a.      Usaha Eksterifikasi dan Intensifikasi Pertanian
I.        Eksterifikasi
Eksterifikasi Pertanian untuk menambah hasil bumi , area pertanian harus diperluas dengan jalan membuka hutan atau mengeringkan rawa-rawa
II.      Intensifikasi
Untuk perbaikan dalam bidang bercocok tanam meliputi pemupukan , pengairan , pemilihan bibit unggul , pembuatan teras sawah , rotasi tanaman dan lain-lain. Dapat menambah kualitas dan kuantitas produksi pertanian dan dilaksanakan di daerah yang tidak memungkinkan melakukan perluasan lahan
b.      Transmigrasi
Pemindahan penduduk daerah padat (kota) ke daerah yang kurang padat (pedesaan)
Macam-macam transmigrasi:
I.        Transmigrasi umum
II.      Transmigrasi spontan
III.    Transmigrasi sektoral
IV.    Transmigrasi ABRI
V.      Transmigrasi Bedol Desa dan sebagainya

c.       Industrialisasi
Agar kebutuhan penduduk dapat dilayani secukupnya dengan cepat dan merata tetapi tidak mengurangi kualitas produksi sehingga mengurangi penderitaan
d.      Keluarga Berencana
Usaha Program yang dilakukan :
1.      Menjarangkan Kelahiran (maksimal 3 dan lebih baik 2 anak)
2.      Pengobatan Kemandulan
3.      Nasihat Perkawinan
e.      Pendidikan Kependudukan
f.        Migrasi (Perpindahan Penduduk)
Migrasi adalah gejala gerak horizontal untuk pindah tempat tinggal dan pindahnya tidak terlalu dekat melainkan melintasi batas administrasi , pindah ke unit administrasi lain, misalnya kelurahan , kabupaten , kota atau negara
-          Perpindahan antar negara disebut imigrasi
-          Perpindahan antar pulau dalam suatu negara disebut transmigrasi

2.    PEMBAGIAN KERJA DALAM MASYARAKAT
Pembagian kerja dalam masyarakat akan terjadi masalah besar lagi , apabila perkembangan dalam bidan pertanian lebih lambat disbanding dengan pertumbuhan penduduk. Sebab masyarakat Indonesia sebagian besar dari tenaga kerjanya terlihat didalam bidang pertanian sedangkan dalam sector-sektor lainnya hanya sebagian kecil saja.
Konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan akibat bertambahnya jumlah penduduk adalah lahirnya tenaga kerja. Besar kecilnya angkatan kerja sangat tergantung dengan angka kelahiran (fertilitas) dengan angka kematian (mortalitas). Semakin tinggi tingkat kelahiran dan rendahnya tingkat kematian maka ketersediaan tenaga kerja cenderung meningkat
Permasalahan kependudukan di Indonesia selalu dikaitkan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi dan penyebarannya tidak merata.
Sempitnya ruang gerak di daerah pedesaan yang dapat menjamin kelangsungan hidup penghuinya. Tingkat pemilikan tanah tiap keluarga di pedesaan sangat rendah bahkan di daerah tidak ada sama sekali. Untuk mempertahankan hidup meraka hanya menjadi buruh tani yang mengandalkan upah telah mengolah tanah milik orang lain dan pendapatan yang didapat sangat rendah sehingga mereka tidak dapat berbuat banyak sebab tidak ada alternative lain yang lebih menguntungkan untuk mereka.
Akibat dari kelebihan tenaga kerja di daerah pedesaan dapat menimbulkan dua kemungkinan , yaitu :
a.      Tetap tinggal di desa sehingga menyebabkan “disguised unemployment” yakni jumlah tenaga kerja lebih banyak dibandingkan dengan sumber daya alam dan factor produksi , sehingga kebanyakan tenaga kerja pertanian menjadi setengah menganggur . Tenaga kerja itu telah diboroskan atau digunakan dengan tidak rasional
b.      Mereka akan masuk kedalam bidang-bidang yang masih bisa mendukung pendapatan yakni hutan di kota
Kemungkinan kedua ini pendukungnya terhitung besar juga dimana kelebihan tenaga kerja yang tidak tertampung di sekitar pertanian mencari usaha lain di daerah perkotaan. Kelompok inilah pelaku proses Urbanisasi  , suati arus lintas perpindahan peduduk dari desa ke kota

3.    PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan = tsaqafah (bahasa Arab) ,  cultuur (bahasa Belanda) , culture (bahasa Inggris); berasal dari perkataan Latin “Colore” yang artinya mengolah , mengerjakan , menyuburkan  dan mengembangkan terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah data mengubah alam”.
Ditinjau dari sudut bahasa Indonesia , kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “Budhayah” yakni bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Jadi kebudayaan adalah hasil budi atau akal manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup.
Dalam pandangan sosiologi , kebudayaan mempunyai arti yang lebih luas daripada itu . kebudayaan meliputi semua hasil cipta , karsa , rasa dan karya manusia baik yang material maupun nonmaterial (baik yang bersifat kebendaan maupun yang bersifat kerohanian)
·         Kebudayaan Material
Kebudayaan material adalah hasil cipta , karsa yang berwujud benda
·         Kebudayaan Non-Material
Kebudayaan non-material adalah hasil cipta , karsa yang berwujud kebiasaan-kebiasaan atau adat-istiadat , kesusilaan , ilmu pengetahuan , keyakinan , keagamaan dan sebagainya

a.      Hubungan Manusia dan Kebudayaan
Manusia yang dapat menghasilkan kebudayaan dan sebaliknya , tidak ada kebudayaan tanpa manusia

b.      Hubungan Masyarakat dengan Kebudayaan
Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup di dalam suatu daerah tertentu , yang telah cukup lama dan mempunya aturan-aturan yang mengatur mereka untuk menuju kepada tujuan yang sama. Kebudayaan bersifat komulatif atau bertimbun. Dapat diibaratkan manusia adalah sumber kebudayaan dan masyarakat adalah satu dunia besar kemana air dari sumber-sumber itu mengalir dan tertampung. Jadi sangat erat hubungan antara masyarakat dengan kebudayaan

c.       Hubungan manusia , masyarakat dan kebudayaan
Manusia , masyarakat dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam artinya yang utuh. Karena kepada ketiga unsur inilah kehidupan makhluk sosial berlangsung.
Setiap kebudayaan adalah sebagai jalan atau arah didalam bertindak dan berpikir , sehubungan dengan pengalaman-pengalaman yang fundamental dari sebab itulah kebudayaan tak dapat dilepaskan individu dan masyarakat
Karena pengertian kebudayaan itu amat luas maka Koentjaraningrat (1974) merumuskan bahwa sedikitnya ada 3 wujud kebudayaan :
1)      Wujud ide , gagasan , nilai-nilai , norma dan peraturan
2)      Wujud kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
3)      Wujud benda-benda hasil karya manusia

Wujud pertama adalah wujud ide sifatnya abstrak tak dapat diraba , lokasinya ada di dalam kepala kita masing-masing. Wujud ide ini baru Nampak bila dibuat dalam karangan atau buku-buku hasil karya. Sekarang kebudayaan ide banyak tersimpan dalam tape , arsip , koleksi micro film , kartu komputer dan lain-lain
Wujud kedua adalah kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat , misalnya manusia melakukan berinteraksi, berhubungan satu sama lain.
Wujud ketiga adalah hasil karya manusia. Bersifat paling konkrit , nyata dan dapat diraba .
Ketiga wujud kebudayaan diatas  , apabila dirinci secara khusus ke dalam unsur-unsurnya , maka kebudayaan itu sedikitnya ada 7 unsur
1)      Sistem religi dan upacara keagamaan
2)      Sistem dan organisasi kemasyarakatan
3)      Sistem pengetahuan
4)      Bahasa
5)      Kesenian
6)      Sistem mata pencarian hidup
7)      Sistem teknologi dan peralatan (Koentjaraningrat ,1974)
Wujud kebudayaan diatas mempunyai keguanaan yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Bermacam-macam kekuatan yang harus dihadapi adalah masyarakat dan anggota-anggota masyarakat , misalnya kekuatan alam , kekuatan di dalam masyarakat itu sendiri yang tidak selalu baik bagi masyarakat. Kebudayaan yang merugikan hasil karya , rasa dan cipta masyarakat dapat digunakan untuk melindungi manusia dari ancaman atau bencana alam. Disamping itu kebudayaan dapat dipergunakan untuk mengatur hubungan dan sebagai wadah segenap manusia sebagai anggota masyarakat. Kemudian , tanpa kebudayaan manusia tidak bisa membentuk peradaban seperti apa yang kita punya sekarang ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar