Halaman

Jumat, 04 Desember 2015

Bab 3 - Individu , Keluarga dan Masyarakat



BAB 3
INDIVIDU , KELUARGA dan MASYARAKAT

1. PERTUMBUHAN INDIVIDU
A.    INDIVIDU
Individu berasal dari bahasa latin yaitu individuum artinya adalah yang tak terbagi . Jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas .Dalam ilmu social paham individu menyangkut tabiatnya dengan kehidupan jiwanya yang majemuk , memegan peranan dalam pergaulan hidup manusia
Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi , melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan. Dengan demikian sering digunakan sebutan “orang-seorang” atau “manusia perseorangan”. Semakin tua semakin maju dan semakin bermacam-macam tingkat peradabannya , terjadi bangsa dengan corak sifat dan tabiat beraneka macam.
Timbulnya diferensiasi bukan hanya pembawaan , tetapi malalui kaitan dengan dunia yang mempunyai sejarah dengan peradabannya. Betapapun besarnya pengaruh lingkungan sosial terhadap individu , manusia tetap mempunyai watak dan sifat tertentu yang aktif ditengah-tengah sesama manusia lainnya. Bahkan individu mempunyai kepribadian yang isitimewa
Dapat disimpulkan bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya ,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Individu merupakan keutuhan ciptaan Allah yang mempunyai tiga aspek yang melekat pada dirinya , yaitu aspek jasmaniah , aspek rohaniah dan aspek sosial kebersamaan. Ketiga aspek tersebut saling mempengaruhi , kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek lainnya
Proses yang meningkatkan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri disebut proses individualisasi atau aktualisasi diri. Individu dadalam bertingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga kemungkinan , menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitas atau takluk terhadap kolektif dan mempengaruhi masyarakat seperti adanya tokoh pahlawan atau pengacau.  



B.    PENGERTIAN  PERTUMBUHAN
Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju dan lebih dewasa.
Untuk selanjutnya timbul beberapa perbedaan tentang arti pertumbuhan diataran aliran asosiasi , psikologi Gestalt dan sosiologi

1)      Menurut para ahli asosiasi
Pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi. Pada proses asosiasi yang primer adalah bagian-bagian. Bagian bagian yang ada lebih dahulu sedang keseluruhan ada pada kemudian. Bagian-bagian ini terikat satu sama lain menjadi keseluruhan asosiasi
Asosiasi itu sendiri yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena pengaruh baik dari pengalaman atau empiris luar melalui panca indera yang menimbulkan sensasi maupun pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan refleksi

2)      Menurut para ahli psikologi Gastalt
Pertumbuhan merupakan proses diferensiasi, proses perubahan secara perlahan-lahann pada manusia dalam mengenal suatu yang semula mengenal sesuatu secara keseluruhan baru ada kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada

3)      Menurut para ahli sosiologi
Pertumbuhan adalah proses sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat mula-mula yang asosial atau juga sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.

C.     FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
a)      Pendirian Navistik
Pertumbuhan individu itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir , misalnya seorang ayah adalah pelukis maka kemungkinan besar anaknya akan menjadi pelukis juga. Tetaepi hal ini menimbulkan keragu-raguan apakah kesamaan yang ada antara orang tua dan anaknya benar-benar disebabkan oleh pembawaan sejak lahir karen adanya fasilitas-fasilitas atau hal-hal  lain yang dapat memberikan dorongan kea rah kemajuannya.

b)     Pendirian Empiristik dan Environmentalistik
Pendirian ini berlawanan dengan navistik , pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedangkan dasar tidak berperan sama sekali dan menolak dasar dalam pertumbuhan individu dan lebih jauh menekankan pada lingkungan dan konsekuensinya hanya lingkunganlah yang banyak dibicarakan. Pendirian ini disebut environmentalistik sehingga dapat dikatakan bahwa pendirian ini pada hakikatnya adalah kelanjutan dari faham empirisme.

c)      Pendirian Konveregensi dan Interaksionisme
Kebanyakan para ahli mengikuti pendirian konvergensi dengan modifikasi seperlunya . suatu modifikasi yang terkenal sering dianggap sebagai perkembangan lebih jauh konsepsi konvergensi ialah konsepsi interaksionisme yang berpandang dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasarndan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu. Nampak lain dengan konsepsi konvergensi yang berpandangan oleh dasar (bakat) dan lingkungan

d)     Tahap Pertumbuhan Individu Berdasar Psikologi
Pertumbuhan individu sejak lahir sampai masa melalui beberapa fase sebagai berikut :
I.      Masa vital yaitu dari 0.0 sampai kira-kira 2.0 tahun
II.    Masa esterik dari umur kira-kira 2.0 tahun sampai kira-kira 7.0 tahun
III.  Masa intelektual dari kira-kira umur 7.0 tahun sampai kira-kira umur 13.0 tahun atau 14.tahun
Ada beberapa sifat khas pada anak-anak pada masa ini antara lain :
·         Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah
·         Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan , permainan tradisional
·         Kalau tidak dapat menyelesaikan suatu soal maka soal itu dianggap tidak penting
·         Ada kecenderungan memuji diri sendiri
·         Senang membandingkan dirinya dengan anak yang lain
·         Adanya minat kepada kehidupan praktis sehari-hari yang konkrit
·         Amat realistic , ingin tahu dan ingin belajar
·         Gemar membentuk kelompok sebaya

Pada masa ini diakhiri dengan suatu masa pueral , masa dimana menarik perhatian. Sifat-sifat khas anak-anak masa pueral ini dapat diringkas kedalam dua hal yaitu :
·         Ditunjukkan untuk berkuasa yang menimbulkan tingkah laku dari perbuatan yang ditunjukkan berkuasa  , apa yang diinginkan yang dijadikan idaman-idamkan adalah sekuat , sejujur , semenang dan seterusnya
·         Tingkah laku ekstrovers yaitu berorientasi keluar dirinya, yang dapat mendorong untuk menyaksikan keadaan-keadaan dunia di luar dirinya dan untuk mencari teman sebaya untuk memenuhi kebutuhan psikisnya.
Suatu hal yang penting pada masa ini adalah anak menerima otoritas orang tua dan guru sebagai suatu hal yang wajar karena itu pada anak-anak ini mengharapkan adanya sikap yang objektif dan adil pada pihak orang tua dan guru sebagai pemegang otoritas sehingga sikap pilih kasih akan mudah menimbulkan masalah dikalangan mereka

IV. Masa sosial dari kira-kira umur 13.0 tahun atau 14.tahun sampai kira-kira umur 20.0 tahun atau 21.0 tahun
Merupakan masa yang banyak menarik perhatian masyarakat karena mempunyai sifat-sifat khas dan yang menentukan dalam kehidapan individu dalam masyarakatnya.
Pada dasarnya ini masih dirinci kedalam beberapa masa , yaitu :

1)      Masa Pra Remaja
Masa yang ini ditandai oleh sifat-sifat negative sehingga disebut juga masa negative , misalnya tidak tenang , kurang suka bekerja , kurang suka bergerak , lekas lelah , kebutuhan untuk tidar besar , hati sering murung , pesimistik dan non sosial
2)      Masa Remaja
Sebagai gejala pada masa ini adalah merindu puja. Dalam fase ini (masa negative) untuk pertama kalinya remaja sadar akan kesepian yang tidak pernah dialaminya pada masa-masa sebelumnya. Dalam fase ini seorang teman sangat dibutuhkan oleh tiap individu untuk dapat memahami dan serta dapat merasakan suka dan dukanya. Didalam masa ini setiap individu mencari nilai-nilai hidup atau biasa disebut dengan jati diri.
Dalam proses pencarian nilai-nilai hidup tersebut melewati tiga langkah , yaitu :
·      Karena tidak adanya pedoman hingga mereka merindukan sesuatu yang dapat dianggap bernilai pantas hidupnya. Pada taraf ini sesuatu yang dipuja itu belum mempunyai bentuk tertentu, sehingga seringkali mereka hanya tahu bahwa mereka itu menginginkan sesuatu  , tetapi tidak tahu apa yang diinginkan itu
·      Objek pemujaan itu telah menjadi lebih jelas yaitu pribadi-pribadi yang dipandangnya mendukung nilai-nilai tertentu . dalam pemujaan terhadap orang-orang tertentu ini umumnya terdapat perbedaan antara anak laki-laki dan anak wanita. Pada anak laki-laki sering nampak aktif meniru sedangkan anak wanita kebanyakan pasif , mengagumi dan memuja dalam khayal
·      Para remaja lebih dapat menghargai nilai-nilai lepas dari pendukungnya, nilai dapat ditangkap dan dipapamnya sebagai sesuatu yang abstrak. Oleh karena itu pada saat ini para remaja mulai dapat menentukan pilihan atau pemikiran hidupnya

Penemuan pilihan dan pemikiran hidup mengalami jatuh bangun , tidak dapat satu kali . Jadi mereka harus menguji nilai-nilai yang dipilihnya dalam kehidupan praktis di masyarakat. Setelah diketahui bahwa nilai-nilai yang dipilihnya tahan uji , maka mereka pilihlah pendirian hidupnya .
Pendirian tersebut tiap kali dimodifikasi agar dapat mengikuti perubahan dan perkembangan masyarakat dalam lingkungan remaja ini berada . Setelah mereka dapat menemukan pendirian hidup  telah terpenuhi tugas- tugas pertumbuhan masa remaja maka berarti mereka telah mencapai masa remaja akhir dan mulailah individu memasuki masa dewasa awal

3)      Masa usia Mahasiswa
Masa umu mahasiswa dapat digolongkan pemuda-pemuda yang berusia sekitar 18.0 sampai 30.0 tahun. Mereka dapat dikelompokkan pada masa remaja akhir sampai dewasa awal atau dewasa madya
Pada masa usia mahasisswa banyak peristiwa-peristiwa yang perlu untuk diperhatikan , yaitu : bila dilihat dari pertumbuhan , tugas perkembangan pada usia mahasiswa ini adalah pemantapan pendirian hidup , yaitu pengujian lebih lanjut pendirian hidup serta penyiapan diri dengan keterampilan dan kemampuan-kemampuan yang digunakan untuk merealisasikan pendirian hidup yang dipilhnya. Mahasiswa ini termasuk kelompok khusus dalam suatu masyarakat maka mereka mulai mempersiapkan diri untuk menerima tugas-tugas pemimpin dimasa mendatang. Oleh karena itu mereka mulai mempelajari berbagai aspek kehidupan , misalnya kebudayaan berkeluarga , kemampuan memimpin , kemampuan mengambil keputusan serta menyesuaikan diri secara sosial


2.    FUNGSI-FUNGSI KELUARGA
Keluarga adalah unit/satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini , dalam hubungannya dengan perkembangan individu sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok ini lah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat. Tidaklah dapat dipungkiri bahwa sebenernya keluarga mempunyai fungsi yang tidak hanya terbatas selaku penerus keturunan saja.
Keluarga sebagai kelompok pertama yang dikenal individu sangat berpengaruh secara langsung terhadap perkembangan individu sebelum maupun sesudah terjun langsung secara individual dalam masyarakat.

A.    PENGERTIAN FUNGIS KELUARGA
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilakukan atau dilaksanakan didalam atau oleh keluarga itu.

B.    MACAM-MACAM FUNGSI KELUARGA
Pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh keluarga itu dapat digolongkan kedalam beberapa fungsi , yaitu :
1)      Fungsi Biologis
Dengan fungsi ini diharapkan agar kelluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi anak-anaknya , karena dengan perkawinan akan terjadi proses kelangsunan keturunan.
2)      Fungsi Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindungi dari gangguan-gangguan seperti berikut ini :
I.        Gangguan udara dengan berusaha menyediakan rumah
II.      Gangguan penyakit dengan berusaha menyediakan obat-obatan
III.    Gangguan bahaya dengan berusaha menyediakan senjata , pagar tembok dan lain-lain
3)      Fungsi Ekonomi
Keluarga berusaha menyediakan kebutuhan pokok manusia , yaitu :
I.        Kebutuhan makan dan minum
II.      Kebutuhan pakaian
III.    Kebutuhan tempat tinggal
4)      Fungsi Keagamaan
Merupakan fungsi yang paling utama , karena agama merupakan pondasi dari segalanya. Jika keluarga mengikuti ajaran agama , maka hidup suatu keluarga akan damai dan tentram tetapi jika tidak mengikut ajaran agama maka keluarga tersebut akan selalu merasa cemas karena tidak memperkuat pondasi nya sendiri
5)      Fungsi Sosial
Dengan fungsi ini keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal dengan lengkap dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan-peranan yang diharapkan akan mereka jalankan kelak bila sudah dewasa. Dengan demikian terjadi apa yang disebut dengan istilah sosialisasi.
Dengan fungsi ini diharapkan agar di dalam keluarga selalu terjadi pewarisan kebudayaan atau nilai-nilai kebudayaan , kebudayaan yang diwariskan antara lain sopan santun , bahasa , cara bertingkah laku , ukuran tentang baik buruknya perbuatan dan lain-lain. Dengan melalui nasihat dan larangan , orang tua menyampaikan norma-norma hidup tertentu dalam bertingkah laku.

3.    MASYARAKAT
Drs. JBAF Mayor Polak  menyebut masyarakat adalah wadah segenap antar hubungan sosial terdiri atas banyak sekali kolektif-kolektif serta kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri atas kelompok-kelompok lebih baik atau subkelompok
Prof M.M Dtojodiguno tentang masyarakat adalah suatu kelebihan daripada segala perkembangan dalam hidup bersama antara manusia dengan manusia .
Hasan Sadly berpendapat bahwa masyarakat adalah suatu keadaan badan atau kumpulan manusia yang hidup bersama
Jadi , masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan , norma-norma , adat-istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.
Tatanan kehidupan , norma-norma yang mereka miliki itulah yang menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka , sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri kehidupan yang khas.
Masyarakat harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :
a.      Harus ada pengumpulan manusia dan harus banyak , bukan pengumpulan binatang
b.      Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama dalam suatu daerah tertentu
c.       Adanya atura-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama

Didalam hubungan antara manusia dengan manusia lain yang terpenting ialah reaksi sebagai akibat dari hubungan tadi. Reaksi ini menyebabkan hubungan manusia berambah luas. Didalam memberikan reaksi tersebut ada kecenderungan untuk meserasikan dengan tindakan orang lain.
Hal ini disebabkan manusia sejak lahir mempunyai 2 hasrat atau keinginan , yaitu :
a.      Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain disekelilingnya yaitu masyarakat
b.      Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana sekelilingnya

Menurut Ellwood , factor-faktor yang menyebabkan manusia hidup bersama adalah :
a.      Dorongan untuk mencari makan dan akan lebih mudah jika dilakukan dengan bekerjasama
b.      Dorongan untuk mempertahankan diri , terutama pada keadaan primitive , dorongan ini merupakan cambuk untuk kerjasama
c.       Dorongan untuk melangsungkan keturunan
Suatu himpunan manusia supaya merupakan kelompok sosial harus memenuhi syarat-syarat , antara lain :
a.      Setiap anggotanya harus sadar bahwa ia merupakan bagian lain kelompoknya
b.      Ada hubungan timbal balik antara anggota-anggotanya
c.       Ada suatu factor yang dimiliki bersama , seperti nasib yang sama , kepentingan yang sama , tujuan yang sama , ideology yang sama dan sebagainya.

4.    URBANISASI dan URBANISME
Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan.
Proses urbanisasi boleh dikatakan terjadi di seluruh dunia, baik pada negara-negara yang sudah maju industrinya maupun yang secara relative belum memiliki industry. Bahwa urbanisasi mempunyai akibat-akibat yang negative terutama dirasakan oleh negara yang agraris seperti Indonesia ini. Hal ini terutama disebabkan karena pada umumnya produksi pertanian sangat rendah apabila dibandingkan dengan jumlah manusia yang dipergunakan dalam produksi tersebut dan boleh dikatakan bahwa factor kebanyakan penduduk dalam suatu daerah “over-population” merupakan gejala yang umum di negara agraris yang secara ekonomis masih terbelakang.
Proses urbanisasi dapat terjadi dengan lambat maupun cepat , tergantung daripada keadaan masyarakat yang bersangkutan. Proses tersebut terjadi dengan menyangkut dua aspek , yaitu :
a.      Perubahan masyarakat desa menjadi masyarakat kota
b.      Bertambahnya penduduk kota yang disebabkan mengalirnya penduduk yang berasal dari desa-desa disebabkan karena penduduk desa merasa tertarik oleh keadaan di kota
Sehubungan dengan proses tersebut , maka ada beberapa sebab yang mengakibatkan suatu daerah tempat tinggal mempunyai penduduk yang baik. Artinya adalah suatu daerah mempunyai daya tarik sedemikian rupa sehingga orang-orang  pendatang semakin banyak . Secara umum dapat dikatakan bahwa sebab-sebabnya sebagai berikut:
a.      Daerah yang termasuk menjadi pusat pemerintahan atau menjadi ibukota (seperti Jakarta)
b.      Tempat tersebut letaknya sangat strategis sekali untuk usaha-usaha perdagangan atau perniagaan , seperti sebuah kota pelabuhan atau sebuah kota yang letaknya dekat dengan sumber-sumber bahan-bahan mentah
c.       Timbulnya industry di daerah itu , yang memproduksikan barang-barang maupun jasa-jasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar