Perbedaan Teori Atom Bohr dengan Teori
Atom Mekanika Kuantum
A. Teori atom Bohr
Model atom Bohr
menggambarkan bahwa
1.
Elektron-elektron
mengitari inti atom pada lintasan-lintasan dengan tingkat energi tertentu
(kulit atom yang berbentuk lingkaran).
2.
Elektron-elektron
bergerak dalam lintasannya secara stasioner, yaitu tidak menyerap dan
melepaskan energi. Oleh karena itu, menurut Bohr posisi sebuah elektron dapat
ditentukan.
3.
Elektron
dapat berpindah dari lintasan berenergi rendah ke lintasan yang berenergi lebih
tinggi (eksitasi) dengan menyerap energi dari lingkungannya. Dan juga
sebaliknya dapat berpindah dari lintasan yang berenergi tinggi ke lintasan yang
berenergi rendah dengan melepaskan energi (deeksitasi).
Teori
atom Bohr ini memiliki dua kelemahan yang mendasar, yaitu hanya dapat
menerangkan spektrum atom yang sederhana seperti hidrogen tetapi tidak untuk
spektrum atom yang lebih rumit dan tidak dapat menjelaskan pengaruh medan
magnet dalam atom hidrogen.
B. Teori atom Mekanika Kuatum
B. Teori atom Mekanika Kuatum
Model
atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926). Sebelumnya,
seorang ahli dari Jerman, Werner Heisenberg, mengembangkan teori mekanika
kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “tidak mungkin dapat
ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat
bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada
jarak tertentu dari inti atom”.
Daerah ruang disekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital.
Daerah ruang disekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital.
Dibawah ini ciri
khas model atom mekanika kuantum :
1.
Gerakan
elektron memiliki sifat gelombang sehingga lintasannya tidak stasioner seperti
model atom Bohr tetapi, mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang
disebut orbital (bentuk tiga dimensi dari kebolehjadian paling besar
ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom).
2.
Bentuk
dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya
(elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut).
3.
Posisi
elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang
tidak pasti, tetapi boleh jadi merupakan peluang terbesar ditemukannya
elektron.
Dari
penjelasan diatas dapat diketahui apa isi dari masing-masing teori tersebut. Berikut
ini merupakan perbedaan dari model atom Bohr dan model atom mekanika kuantum
No
|
Teori Atom Bohr
|
Teori Mekanika Kuantum
|
1
|
Mengelilingi inti atom pada lintasan
dengan tingkat energi tertentu
|
Elektron mengitari inti atom pada
orbital tertentu yang membentuk kulit atom.
|
2
|
Elektron bergerak dalam lintasannya
membentuk lingkaran seperti pergerakan planet mengelilingi matahari
|
Elekron bergerak dalam orbital
dengan melakukan gerak gelombang
|
3
|
Posisi sebuah elektron yang bergerak
mengelilingi atom dapat ditentukan
|
Posisi sebuah elektron yang bergerak
mengelilingi inti atom tidak dapat ditentukan dengan pasti
|
4
|
Tidak dapat menjelaskan pengaruh
medan magnet dalam atom hidrogen, seperti mengapa spektrum hidrogen memiliki
garis-garis tambahan ketika dipengaruhi oleh medan magnet
|
Telah mampu menjelaskan mengenai
sifat atom dan molekul yang berelektron lebih dari satu, dan ternyata jika
dilihat dengan lebih teliti, spektrum gas hidrogen tidak terdiri dari satu
garis, melainkan beberapa garis yang saling berdekatan. Dengan demikian
lintasan tersebut memiliki sublintasan dimana elektron ditemukan.
|
5
|
Elektron bergerak dalam lintasannya
secara stasioner
|
Elektron bergerak dalam lintasannya
secara tidak stasioner
|
.
Selain
memiliki perbedaan, kedua teori ini juga memiliki persamaan yaitu, sama-sama
menjelaskan bahwa elektron dalam pergerakannya tidak akan menyerap ataupun
melepaskan energi.